Kelaziman Tanda sembah

Dalam protokol diraja

Serimpi Sultan Jogjakarta sebelum melakukan tarian Semang I di keraton Yogyakarta - foto oleh Kassian Cephas. Sembah adalah iktikad yang ditetapkan kerajaan Jawa

Sembah adalah iktikad yang ditetapkan dan gestur yang lazim di keraton atau kerajaan Jawa di Yogyakarta dan Surakarta, di mana sangat penting untuk menyapa seorang raja (Sultan atau Sunan), pangeran dan bangsawan Jawa dengan gerakan ini. Sembah diwajibkan di kalangan ningrat dan priyayi, di mana ketinggian mengangkat genggaman tangan sesuai dengan tinggi status sosial dari seseorang yang bersangkutan. Semakin tinggi sembahan diangkat, semakin rendah tubuh dibungkukkan, semakin tinggi status seseorang yang dihormati dengan gerakan ini.

Ia turut menjadi dilazimkan dalam kalangan kerajaan-kerajaan Melayu itu sendiri. Ia masih terus dipakai seperti yang ada di Malaysia (seperti dalam protokol menyembah Yang di-Pertuan Agong)[6] dan Brunei untuk menyapa kerabat diraja setempat - tabik sembah yang sering digunakan ini ialah jenis yang diletakkan di dahi.[1]

Dalam lingkungan umum

Orang Minangkabau mengenalnya sebagai salam sembah[7] manakala masyarakat Jambi menggelar ia seloko atau seloko salam sembah.[8]

Sembah juga adalah gestur sosial yang umum di Bali, di mana warisan etiket dan kebiasaan Hindu, masih dilakukan dan diwariskan sampai saat ini. Namun, dalam tradisi Bali sembah sebagai gestur sapaan biasanya dilakukan dengan menempelkan kedua telapak tangan dan menaruhnya lebih rendah dari dagu, sedangkan sembah dengan kedua tangan ditempel dan ditaruh di atas dahi, biasanya dilakukan hanya untuk Dewa-Dewa sebagai bentuk pemujaan, seperti sembahyang, atau dikenal sebagai kramaning sembah.

Dalam tradisi Sunda Jawa Barat, sembah sering mengganti jabat tangan modern yang dilakukan secara timbal balik; dengan hampir menyentuhkan hujung jari satu sama lain, kemudian mengangkatnya ke depan wajah sampai ibu jari menyentuh hujung hidung sendiri.

Dalam protokol moden

Hari ini, gestur sembah telah digunapakai terutama di parawisata di Indonesia, seperti yang dilakukan oleh pramugara-pramugari Garuda Indonesia untuk menyapa penumpang sebelum dan setelah penerbangan,[9] dan Sembah juga biasa dilakukan sebagai ucapan selamat datang oleh staf di hotel, resor, dan spa di seluruh Indonesia.

Dalam tarian

Gestur sembah ini sering dilakukan dalam berbagai tarian dan persembahan serata Nusantara termasuk:

Rujukan

WikiPedia: Tanda sembah http://www.baliadvertiser.biz/articles/kulturekid/... http://www.csuchico.edu/~cheinz/syllabi/asst001/fa... http://kbbi.web.id/sembah http://prpm.dbp.gov.my/Cari1?keyword=sembah http://www.istananegara.gov.my/amalan-protokol-dir... https://www.garuda-indonesia.com/id/en/garuda-indo... https://www.liputan6.com/regional/read/4277081/men... https://baliround.wordpress.com/2012/01/08/om-swas... https://langgam.id/kenormalan-baru-gubernur-sumbar... https://books.google.com.my/books?id=AdZcCwAAQBAJ&...